Friday 13 November 2015

Si Miskin dan Polisi


Seorang ibu miskin, melarat, kelaparan. Dia tidak lagi memilki uang. jangankan untuk biaya sekolah anaknya, untuk makan hari itu  saja sudah tidak ada. Kemudian dia berdoa kepada Tuhan, dan setalah berdoa si ibu menulis surat yang ditujukan kepada Tuhan.
Tuhan, Tolong Kirimkan saya uang, untuk biaya sekolah anak saya dan biaya makan sehari-hari, sebanyak RP. 1.000.000,- (satu juta rupiah)”
Kemudian ibu itu mengirim suratnya lewat salah satu Supir Taxi yang lalu-lalang didepan rumahnya. Supir taxi yang menerima surat, membawanya, namun ia bingung kemana hendaknya akan mengirim surat itu. Dalam perjalanan, sopir taxi melihat seorang polisi yang sedang bertugas mengatur lalu lintas. Pikirnya mungkin pak polisi akan tahu kemana surat itu hendak dikirim. Sopir  menghampiri dan menyapa pak polisi “Slamat siang pak”. Pak polisi itu dengan sigap membalikkan badan “ Siang, ada yang bisa saya bantu?”
“ini pak, saya diberi surat seorang ibu untuk dikirim, tapi saya bingung harus kirim kemana?”sopir taxi itu menyodorkan sepucuk surat pada polisi. Pak polisi mengulurkan tangan seraya mengambil surat itu kemudian langsung membacanya.
Setela selesai membaca, pak polisi kemudian jatuh iba dengan penderitaan si ibu. Kemudian dia menggalang teman-temannya untuk mengumpulkan donasi, membantu si ibu itu. Alhasil terkumpul uang sebanyak  RP.700.000,- dan uangnya masih kurang Rp.300.000,-. Lalu dia bertanya kepada istrinya apakah masih ada uang belanja yang dia simpan. Dari istrinya hanya ada Rp.250.000,-. Jika digabungkan yang terkumpul sebanyak RP. 950.000,-. Uang itu masih kurang Rp. 50.000,- dan pak polisi sudah tidak punya tempat untuk mencari bantuan. Akhirnya dia memutuskan memberikan uang itu kepada ibu si pengirim surat.
Setelah sampai di depan rumah si ibu, pak polisi mengetuk pintu. Si ibu yang mendengar dengan sigap membuka pintu. Pak polisi langsung menyodorkan amplop yang berisi uang yang ia kumpulkan “ini bu, semoga bisa meringankan beban ibu”. Si ibu itu lantas dengan gembira meraih amplop itu, seraya menengada kelangit “ahh,, Syukur akhirnya doaku terkabul dan suratku dibalas Tuhan”. Pak polisi kemudian pamit dan berlalu.
Si ibu yang masuk kerumah penuh bahagai dan langsung menghitung uang dalam amplop. Isinya sebanyak Rp. 950.000,- masi kurang Rp. 50.000,- dari total yang dia minta, yaitu Rp. 1.000.000,-.
Kemudian si ibu kembali berdoa;
“ Terima Kasih Tuhan, Engkau telah memberi hamba uang, tapi Hamba mohon lain kali jangan kirim lewat polisi, karena dia potong Rp. 50.000,-“
Cerita Si Miskin dan Polisi

0 komentar:

Post a Comment

Luangkan sedikit waktu anda menulis komentar di bawah ini !